Setahun yang lalu....
dan
Kini....
Thursday, June 09, 2005
Pernah kukatakan padamu,....
bahwa aku ingin, menyelam di laut biru
'tuk mengambil
mutiara,
yang akan kusimpan di hatiku.
Pernah kukatakan padamu,.....
bahwa aku, akan melawan badai
dan kerasnya ombak
serta ganasnya hiu,......
untuk mengambil
mutiara,
yang akan kusimpan di hatiku
Pernah kukatakan padamu,
bahwa kilauan, mutiara itu
telah menawan hatiku..
PRSuharto
______ o0o ______
Sunday, June 05, 2005
Dini hari ini
aku terbangun
merindukanmu.
Andaikan
lelaki
tak pantang
menangis,
aku
akan menangis
karena
merindukanmu.
PRSuharto
______ o0o ______
Tuesday, May 31, 2005
Cinta itu
menyala, di ujung malam
tanpa lelah,
mengintipmu
disebalik pintu-pintu
hidayah,
luas terbuka
mencintaimu takpernah lelah
mengharap
meski mengucur keringat
di malam pekat
@Rungkut Harapan
______ o0o ______
Monday, May 23, 2005
Telah kosong, katamu
semua yang ada
tertumpah
pada takungan rasa
ikhlas
apa adanya
atas nama janji
pada hati
yang tulus
karenaNya
apa pun
takdirnya
:Surabaya-Malang-Bali
Mei 2005
______ o0o ______
Monday, May 16, 2005
Pantun Segi Tiga* - HA-Ony-KeRin:
Dadih pekat sudah dihidang,
belum dijamah tetamu Pak Lebai,
sedih teramat kekasih hilang,
kuntum nan indah layu terkulai.
Dadih pekat tumpah di dulang
kelapa muda dibuat inti
apa diharap kekasih yang hilang
carilah yang lain sebagai ganti
Membaca pantun dari sahabat,
seawal subuh pagi nan hening,
penyakit batin segera tersemat,
lantaran kalbu dirundung runsing.
Masuk ke hutan menjerat burung
ternampak gajah mati tercerut
jangan dilayan hati yang murung
kelak wajah cepat berkerut
Membeli hadiah hari jadi,
untuk titipan si ibu guru,
di puncak gunung membawa diri,
tiada teman tempat mengadu.
Kelapa muda dibawa ke tanjung
daun palas pembungkus ketupat
apa yang ada di puncak gunung
bukankah di Kemsas ramai sahabat
Berkaca mata menonton wayang,
'Tentang Dia' kisah sahabat,
membaca nota mohon diulang,
terang nyata makna tersirat.
Pedang pusaka sudah berkarat
lama tersimpan di dalam buluh
terang nyata makna tersirat
sudah terang lagi bersuluh
Jangan padi disangka padi,
jika ditampi hanya hampanya,
jangan sudi disangka sudi,
jika sudi hanya sapanya.
Jika ditampi hanya hampanya
jangan dicampur gandum dan bali
tanda sudi dengan sapanya
tangan dihulur senyum diberi
Asah belati di malam hari,
menghiris sepat untuk hidangan,
gelisah hati memahami diri,
demi sahabat benamkan kemahuan.
Kerongsang intan berikat suasa
timbangannya berat harga berbeda
Jangan biasakan memendam rasa
dengan sahabat lapangkan dada
Gelak tawa melihat gelagat,
JY kelakar sambil bersajak,
apakan habis gejolak hayat,
dugaan mekar tidak berganjak.
Jalan raya semakin sesak,
ke pusat kota di hujung minggu,
tatkala bahasa semakin rojak,
kosa kata layu di buku.
Membeli kain di hari selasa
dibuat baju jahitannya halus
bahasa mencermin fikiran bangsa
diguna selalu supaya tak pupus
Anak hamba lawa berpakaian,
kain lusuh hadiah si Mansur,
adu domba bawa perpecahan,
bangsa runtuh negara hancur.
Anak beruk masuk ke hutan
memetik buah di pohon tumbang
sikap buruk harus ditinggalkan
bangsa berwibawa negara pun berkembang
Kedidi angsa punai kenari,
bebas terbang di angkasa raya,
budi bahasa dan nilai murni,
asas harmoni sejahtera bangsa.
*Petikan dari Kemsas
HA-Ony @ Kota Kinabalu
KeRin @ Temasek
______ o0o ______